Wednesday, December 5, 2018

Peran Keluarga Dalam Membangun Karakter Anak

2


keluarga
Membangun karakter tentu saja buka persoalan yang mudah, karena membangun karakter merupakan pembentukan kepribadian yang dimulai sejak individu dilahirkan, bahkan sejak individu berada dalam kandungan. Disamping itu pembentukan karakter memerlukan sebuah proses yang panjang dan konsisten. pembentukan karakter dimulai dari keluarga. Karena didalam keluarga individu pertamakali berinteraksi dengan orang dewasa lainnya. Keluarga yang terdiri dari ayah dan ibu akan menjadi model yang pertama dan utama dalam pendidikan karakter atau dengan kata lain, keluarga adalah tempat yang pertama dan utama dalam pembentukan karakter. Dalam hal ini orang tua berkewajiban memberikan lingkungan yang kondusif, seperti lingkungan rumah, sekolah, dan memberikan pendidik yang baik yang dipilih orang tua yang menjadi aspek penting bagi tumbuh kembang anak.
Di sisi lain perkembangan zaman, baik perkembangan teknologi maupun pergeseran nilai-nilai dapat berdampak kurang baik terhadap perkembangan anak. Selain itu terjadinya pergeseran nilai-nilai luhur seperti budaya gotong royong menjadi sikap individualistik, paham teologis menjadi paham materialisme dan hedonisme adalah menjadi sikap yang cukup mendominasi dan berkembang subur di masyarakat. Sehingga diperlukan karakter manusia yang tangguh, mandiri, bertanggung jawab, optimis, tahan banting, dan tahan godaan untuk tidak berlaku curang dan lain sebagainya.
Menurut Endang Ekowarni, dalam prosiding ini yang merupakan pengajar Fakultas Psikologi UGM menyebutkan dua belas karakter yang seharusnya dapat dimiliki oleh individu yaitu; karakter kedamaian (Peace), menghargai (Respect), kerjasama (Cooperation), kebebasan (Freedom), kebahagiaan (Happiness), kejujuran (Honestly), kerendahan hati (Humility), kasih sayang (Love), tanggung jawab (Responsibility), kesederhanaan (Simplicty), toleransi (Tolerance), Persatuan (Unity).
Dalam konteks pendidikan moral, maka pendidikan karakter memiliki makna yang lebih luas karena dalam pendidikan karakter bukan hanya memahami mana yang benar dan mana yang salah tetapi terkandung didalamnya adalah penanaman nilai-nilai kebiasaan (habituation) tentang hal yang baik dan salah sehingga anak menjadi paham (domain efektif) nilai yang baik, lalu dapat melakukannya (domain psikomotrik).
Strategi penanaman nilai-nilai karakter pendidikan karakter yang diperlukan bagi pertumbuhan dan perkembangan anak, antara lain;
  1. Orang tua memotivasi anak
  2. Orang tua sebagai model
  3. Memberikan pemahaman sesuai dengan perkembangan anak
  4. Menerapkan pola asuh yang tepat
Dalam prosiding yang ditulis oleh Diana Mutiah menjelaskan fungsi keluarga dalam dalam membangun karakter anak, pendidikan karakter anak, dan menjelaskan strategi dalam menanam nilai-nilai pendidikan karakter kepada anak, untuk informasi dan penjelasan lebih lanjut mengenai prosiding diatas, yuk kunjungi link ini http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/34525

2 comments: